TUGAS
MATA KULIAH
METODOLOGI
PENELITIAN KUANTITATIF

OLEH
Indriana
Martiningsih ( 162103801540 )
Firda
Program
Studi Dikdas Kelas G angkatan 2016
Dosen
: Prof.Dr. Anang Santoso, M.Pd
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses
penelitian dalam bidang ilmu apa pun dengan tujuan untuk mendapatkan pembuktian
alamiah, ataupun deskripsi dari hasil analisis inferential Statistic akan
bergantung pada pendekatan apa yang dipakai. Pendekatan dalam penelitan,
seperti dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dan bahasa kita mengenal adanya
pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan
keterangan mengenai apa yang ingin diketahuai peneliti. Penelitian kuantitatif
dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif, peneliti hubungan / korelasi,
penelitian, kuasi – eksperimental, dan penelitian eksperimental (Margono,
1997).
Sampel
adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.
Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya hasil penelitian
bisa dipercaya.
1.2 Rumusan
Masalah
- Bagaimana
memilih sampel dalam penelitian
kuantitatif ?
1.3 Tujuan
Untuk
memilih sampel,
teknik sampling dalam penelitian kuantitatif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peniliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul reprensentatif
(mewakili).
Bila sampel tidak reprensentatif,
peneliti bisa salah dalam menafsirkan / menyimpulkan suatu data yang telah
diperoleh. Agar hasil penelitian yang
dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa dipercaya dalam artian masih bisa
mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan sampelnya harus dilakukan
secara seksama. Cara penarikan sampel dikenal dengan nama teknik sampling atau
teknik pengambilan sampel.
2.2 Teknik Sampling
Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik yang digunakan.
Secara skematis, macam-macam teknik sampling ditunjukkan pada gambar
![]() |


|

|

a.
Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate
staratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area
(cluster) sampling (sampling menurut daerah).
a.1 Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogeny.
b.2 Proportional Stratified Random Sampling
Digunakan bila populasi mempunyai anggota / unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang
mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi
pegawai itu berstrata.
c.3 Disproportionate Stratified Random Sampling
Digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proposional.
d.4 Cluster Sampling ( Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk
mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan.
b.
Nonprobability Sampling
Adalah tekinik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atas anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi : sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive,
jenuh, snowball.
b.1 Sampling
sistematis
adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b.2 Sampling
Kuota
adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
b.3 Sampling
Insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetualan/ incidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetualan ditemui
itu cocok sebagai sumber data.
b.4 Sampling
Purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya adalah orang
yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik disuatu daerah, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik.
b.5
Sampling Jenuh
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relative kecil, kurang, dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
b.6
Snowball sampling
teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar.
2.3 Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran
sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan
jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil
penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan,
maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000
orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi
populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Rumus menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui
jumlahnya adalah sebagai berikut.
![]() |
λ2 dengan
dk = 1, taraf kesalahan bisa 1 %, 5 %, 10 %.
P = Q = 0,5. d= 0,05. S = jumlah sampel
bit.ly/Lemeshow
BalasHapus